Rabu, 19 Juni 2013

Supervisi / Observasi kelas bagi Guru Yunior di SMA Negeri 15 Takengon Binaan Nenggeri Antara Kabupaten Aceh Tengah





"Oleh:  Drs. Rahmadi, M.Pd" 

Guru sebagai pelaksana pendidikan di sekolah dituntut untuk memiliki kompetensi dalam merencanakan dan menyajikan pelajaran di kelas. Kegiatan On the job learning calon kepala sekolah adalah melaksanakan observasi bagi guru yunior baik pra observasi maupun observasi dan pasca observasi hal ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi para calon kepala sekolah dalam hal pelaksanaan supervisi. Di SMA Negeri 15 Takengon peserta OJL adalah satu-satunya guru pendidikan jasmani, sehingga supervisi dilakukan pada mata pelajaran serumpun yaitu guru yunior pendidikan sejarah. Pelaksanaan observasi dilakukan dalam 2 tahap sehingga dapat diketahui hasil setelah pembinaan oleh peserta ojl.

1.    Pelaksanaan Observasi Tahap I

a.     Pra Obsevasi
Pra-observasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh peserta ojl sebelum melakukan observasi kelas. Pelaksanaan observasi diawali dengan berkonsultasi dengan kepala sekolah yang secara kebetulan bertepatan dengan jadwal supervisi kelas kepala sekolah. Setelah konsultasi dengan kepala sekolah maka kepala sekolah memberikan kesempatan kepada peserta ojl untuk melakukan supervisi. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1)     Penyiapan instrumen perencanaan kegiatan pembelajaran
2)     Peserta ojl berkonsultasi dengan guru yunior untuk merencanakan waktu observasi.
3)     Meminta silabus dan RPP pembelajaran 1 hari sebelum observasi
4)     Pengisian instrumen perencanaan kegiatan pembelajaran
Berdasarkan langkah-langkah diatas maka dapat diketahui hasil pra-observasi guru sejarah dalam merencanakan kegiatan pembelajaran dimana ada beberapa komponen yang belum dilengkapi seperti komponen pengisian alokasi waktu dan penentuan sumber belajar yang belum sesuai dengan keadaan di sekolah tersebut. Dengan demikian saat ini guru sejarah dalam melaksanakan pembelajaran mencapai 63% dengan klasipikasi nilai cukup.

b.     Observasi Kelas

Setelah melakukan pra observasi sebelumnya maka, dilanjutkan dengan melaksanakan observasi kelas pada guru sejarah untuk mengetahui kompetensi guru tersebut dalam meyajikan pembelajaran. Pelaksanaan observasi kelas dilakukan dalam tiga tahap yaitu :
1)  Pendahuluan.
Pada bagian ini guru membuka pelajaran dengan baik dan memberitahukan kompetensi Dasar yang akan dicapai yaitu menganalisa kehidupan Awal manusia indonesia, - Menganalisa proses munculnya dan berkembangnya kehidupan awal manusia dan masyarakat di kepulauan Indonesia berdasarkan sejarah perkembangan bumi, alokasi waktu 2 x 45 menit.
2)  Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti guru tampak menguasai materi dan menjelaskan kepada siswa dengan bahasa yang baik sehingga siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran, kegiatan dilakukan dengan situasi yang ramah, tenang dan nyaman sehingga pengelolaan kelas tidak terlalu berperan. Metode yang digunakan sangat bervariasi seperti tanya jawab, diskusi dan ada beberapa siswa yang mau maju untuk menjelasakan proses kehidupan manusia indonesia sebagai bagian sejarah yang harus diketahui.
Pada kegiatan pembelajaran nampak ada proses eksplorasi, elaborasi dan kompirmasi dimana guru juga menyampaikan penilaian ketercapaian tujuan pembelajaran dan guru menutup pembelajaran sesuai dengan waktu.
3)   Penutup
Pada akhir pembelajaran guru tampak memberikan bimbingan arahan untuk membuat rangkuman hasil pembelajaran dan memberikan tugas untuk pertemuan berikutnya.
Berdasarkan data pengisian instrumen observasi kelas maka dapat diketahui tingkat pencapaian kompetensi guru sejarah tersebut adalah 92% dengan klasifikasi nilai Baik Sekali.

c.      Pasca Observasi

Setelah observasi pembelajaran selesai dilaksanakan observer meminta kesediaan guru tersebut untuk meluangkan waktu dan mendiskusikan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan  sebelumnya. Dalam diskusi tersebut ketika ditanya ia mengatakan puas dengan hasil pembelajaran yang baru saja dilakukan.
Selanjutnya observer menanyakan  kesulitan dalam pembelajaran guru tersebut mengatakan terkadang ada pertanyaan siswa yang diluar logika sehingga sulit untub dijawab. Dalam hal ini observer menyarankan menggunakan metode diskusi sehingga muncul bebagai jawaban dari siswa lainnya.

2.    Pelaksanaan Observasi Tahap II

a.     Pra Obsevasi
Pada observasi kedua dilakukan dengan menggunakan langkah langkah yang sama dengan observasi tahap I, hanya saja lebih duujukan kepada perbaikan- perbaikan hasil diskusi yang sudah pernah dilakukan.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1)    Penyiapan instrumen perencanaan kegiatan pembelajaran
2)    Peserta ojl berkonsultasi dengan guru yunior untuk merencanakan waktu observasi.
3)    Meminta silabus dan RPP pembelajaran 1 hari sebelum observasi
4)    Pengisian instrumen perencanaan kegiatan pembelajaran
Berdasarkan langkah-langkah diatas maka dapat diketahui hasil pra-observasi guru sejarah dalam merencanakan kegiatan pembelajaran dimana ada beberapa komponen yang sudah diperbaiki seperti komponen pengisian alokasi waktu dan penentuan sumber belajar yang sudah sesuai dengan keadaan di sekolah tersebut. Dengan demikian saat ini guru sejarah dalam melaksanakan admnistras pembelajaran mencapai 86% dengan klasipikasi Baik sekali.

b.     Observasi Kelas
Setelah melakukan pra observasi sebelumnya maka, dilanjutkan dengan melaksanakan observasi kelas pada guru sejarah untuk mengetahui kompetensi guru tersebut dalam meyajikan pembelajaran. Pelaksanaan observasi kelas dilakukan dalam tiga tahap yaitu :
1)     Pendahuluan.
Pada bagian ini guru membuka pelajaran dengan baik dan memberitahukan kompetensi yang akan dicapai yaitu menganalisa kehidupan awal masyarakat  Indonesia- Menyusun priodesasi perkembangan budaya masyarakat zaman batu dan menyusun priodesasi perkembangan budaya masyarakat zaman logam, alokasi waktu 2 x 45 menit.
2)     Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti guru tampak menguasai materi dan menjelaskan kepada siswa dengan bahasa yang baik sehingga siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran, kegiatan dilakukan dengan situasi yang ramah, tenang dan nyaman sehingga pengelolaan kelas tidak terlalu berperan. Metode yang dugunakan sangat bervariasi seperti tanya jawab, diskusi dan ada beberapa siswa yang mau maju untuk menjelasakan proses kehidupan manusia indonesia sebagai bagian sejarah yang harus diketahui. Bagian kegiatan inti ini guru telah menerapkan beberapa saran dari observer sebelumnya
Pada kegiatan pembelajaran nampak ada proses eksplorasi, elaborasi dan kompirmasi dimana guru juga menyampaikan penilaian ketercapaian tujuan pembelajaran dan guru menutup pembelajaran sesuai dengan waktu.
3)      Penutup
Pada akhir pembelajaran guru tampak memberikan bimbingan arahan untuk membuat rangkuman hasil pembelajaran dan memberikan tugas untuk pertemuan berikutnya.
Berdasarkan data pengisian instrumen observasi kelas maka dapat diketahui tingkat pencapaian kompetensi guru sejarah tersebut adalah 96% dengan klasifikasi nilai Baik Sekali.
"semoga bermanfaat"